Wanita dan penyakit seputar rahim memang
tidak dapat dipisahkan. Walau sering dikesampingkan, berbagai penyakit yang
berhubungan dengan rahim sering hinggap dan menimbulkan gangguan pada kesuburan
serta gangguan kesehatan pada wanita tersebut. Salah satunya ialah Miom atau
Mioma.
Menurut artikel yang dimuat di http://www.smartdetoxguru.com/miom/mari-mengenal-kista-dan-miom-serta-perbedaannya Miom adalah penyakit yang
berupa bertumbuhan sel dimana menimbulkan benjolan di sekitar rahim. Penyakit
ini dapat berkembang menjadi penyakit lain seperti tumor jinak. Umumnya sekitar
tujuh puluh lima persen wanita di dunia pernah mengalami atau mengidap Miom.
Namun sebagian tidak menyadari dan penyakit tersebut hilang seiring jalannya
waktu. Rata-rata penderita miom baru menyadari terkena penyakit ini di usia di
atas 30 tahun. Padahal gejalanya sudah dapat dirasakan sejak remaja.
Terkadang ada banyak orangtua yang
menyepelekan ketika anak mengalami gangguan ketika masa menstruasi saat usia
remaja. Menganggap gangguan itu merupakan gangguan yang wajar dan dapat mereda
atau menghilang dengan sendirinya.
Seiring waktu gangguan tersebut memang dapat
mereda dan menghilang dengan sendirinya tetapi seiring waktu juga gangguan
tersebut dapat datang kembali. Wanita yang masuk dalam masa subur harus
berhati-hati dan mulai mengatur gaya hidup yang sehat.
Tepatnya ketika sudah mulai mengalami
menstruasi. Ya, wanita memiliki banyak resiko ketika telah masuk pada masa subur
dan harus menjalani masa mestrasi secara rutin. Rahim pada wanita menjadi lebih
sensitif dan rentan.Gaya hidup mempengaruhi kesehatan organ tersebut.
Penyebab
dari penyakit miom sangatlah banyak tetapi para dokter tidak dapat memastikan
apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama sel miom dapat tumbuh di rahim.
Sebelum membicarakan penyebab, mari kenali dulu gejala penyakit ini. Apa saja
yang merupakan gejala miom pada wanita atau
tanda ketika seorang wanita terkena miom?
Gejala
miom pada wanita meliputi:
1. Sering merasa nyeri ketika masa
menstruasi
Nyeri ketika menstruasi memang wajar.
Sebab pada saat itu sedang terjadi pengikisan lapisan darah yang menggumpal di
dinding rahim. Namun pada kasus miom, rasa nyeri tersebut dapat berubah dan
terasa berlebihan sampai mengganggu aktivitas.
Biasanya penderita akan sulit
bergerak dan berdiri atau bahkan sampai mengalami tidak sadar diri atau
pingsan. Hal ini bukan hanya terjadi sekali tetapi juga dapat terjadi berulang-ulang.
2. Merasa tidak nyaman saat bercinta atau
berhubungan seks
Merasa sakit ketika berhubungan seks
juga merupakan hal yang wajar tetapi dapat menjadi tidak wajar ketika rasa
sakit tersebut terasa berbeda. Gejala berikutnya ialah merasa tidak nyaman atau
bahkan sakit ketika berhubungan seks bersama pasangan.
Miom adalah penyakit yang berada di sekitar rahim dan letaknya
tidak dapat ditentukan sehingga dapat menimbulkan rasa tidak enak ketika
melakukan hubungan seks.
3. Mudah buang air kecil
Sebagian besar wanita yang mengidap miom
akan mudah atau sering merasa ingin buang air kecil. Bisa satu jam sekali atau
dua jam sekali. Hal ini dapat diperhitungkan dengan keseimbangan cairan yang
masuk. Meski hanya minum atau mengkonsumsi cairan sedikit, rasa ingin buang air
kecil tetap tinggi.
Biasanya ketiga gejala di atas tidak
terlalu dipikirkan oleh para wanita karena gejala berbentuk hal yang wajar dan
bukan merupakan sesuatu yang aneh. Apa lagi penyakit ini memang tergolong
penyakit yang baru akan terasa ketika sudah mencapai tahap berbahaya. Tetapi
bila Anda memang mengalami ketiga gejala di atas atau merasa ada yang tidak
wajar pada rahim, lebih baik segera periksa ke dokter.
Miom merupakan penyakit
yang dapat menghilang dengan sendirinya seiring waktu khususnya ketika wanita
memasuki masa menopouse. Ada banyak wanita yang mengalami miom dan tanpa harus
menjalani pengobatan, miom tersebut menghilang.Walau dapat mengecil atau
menghilang dengan sendirinya, ada saatnya penderita miom harus mengikuti
pengobatan khusus ketika miom membesar dan mengancam kesehatan.
Atau bisa
dikatakan sudah masuk pada batas upnormal. Selain melalui pemeriksaan, gejala miom membesar dapat dirasakan
sedini mungkin bila Anda peka dan mau mengetahuinya. Gejala tersebut perupa:
1. Mengalami pendarahan
Penderita miom yang mengalami pendarahan
seperti menstruasi yang tidak wajar, terjadi hampir setiap hari atau dalam satu
bulan lebih daru dua kali, lebih baik cepat memeriksakan diri ke dokter. Sebab
hal tersebut menjadi gejala yang memungkinkan miom telah tumbuh menjadi tumor
jinak.
2. Merasakan rasa nyeri yang hebat
Berikutnya ialah rasa nyeri yang tidak
dapat ditahan lagi. Gejala ini menggambarkan bahwa miom pada rahim menjadi
aktif. Langsunglah pergi ke dokter untuk mendapat penanganan khusus.
3. Konstipasi yang parah
Miom membesar dapat memberi gejala
berupa konstipasi yang parah dan tidak wajar. Konstipasi adalah sulitnya buang
air besar sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta menimbulkan rasa yang
tidak nyaman.
4. Sulit Memiliki anak
Gejala
miom membesar keempat
adalah sulitnya memiliki anak. Adalah hal yang rasanya biasa ketika sebuah
pasangan merasa sulit memiliki anak. Ada banyak penyebab sulit memiliki anak
dan salah satunya ialah mengidap miom.
5. Mengalami keguguran
Setelah merasa sulit memiliki anak, dan
akhirnya memiliki anak namun mengalami keguguran, sangat memungkinkan miom
memang membesar. Peristiwa keguguran merupakan gejalan dari miom yang membesar.
Rahim pada penderita miom tidak bekerja secara sempurna sehingga tidak siap
untuk proses kehamilan dan membuat penderita mengalami keguguran.
Lalu apakah miom berbahaya serta wajib ditangani oleh dokter ahli?
Mengenai bahaya miom atau tidak sebenarnya tergantung dari jenis dan tingkatan
miom itu sendiri. Ada tiga jenis miom yang dapat tumbuh pada rahim yaitu
Fibroid Intramural, Fibroid Subserous, dan Fibroid Submucous.
Masing-masing
jenis memiliki tempat tumbuh yang berbeda misalnya pada dinding atau otot.
Untuk mengetahuinya, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter dan melalui
pemeriksaan USG untuk melihat di mana letak miom tersebut dan berjenis apa.
Miom yang dinilai berbahaya dan harus ditangani ialah miom yang sudah membesar.
Miom yang membesar dan menimbulkan gangguan sangat disarankan untuk diobati.
Pengobatan pada penyakit ini juga berbeda-beda. Tergantung pada tingkatan serta
gejala yang dialami penderita.
Penderita yang mengalami gejalan nyeri
dan pertumbuhan miom pada rahim diperkirakan dapat menyusut akan diberi
obat-obatan yang membantu untuk menghilangkan rasa nyeri juga menyusutkan atau
menghilangkan miom.
Namun untuk penderita yang mengalami gejala parah, dokter
biasanya menyarankan penderita untuk melakukan operasi. Operasi pada miom
berupa pengikisan miom atau pengangkatan miom. Efek operasi miom berbeda-beda. Ada operasi yang mengharuskan
penderita benar-benar harus kehilangan rahimnya bila miom sudah termasuk tumor
yang berbahaya. Tentunya pengangkatan rahim menjadi jalan terakhir yang
ditempuh.
Efek dari operasi miom juga dapat
berupa:
1. Gangguan psikologis
Gangguan tersebut dapat berupa depresi
dan tekanan darah tinggi. Ada banyak yang berubah ketika seorang wanita harus
melakukan operasi miom. Selain sebagai wanita, juga perannya sebagai seorang
ibu. Kelelahan dan banyak pikiran membuat wanita yang habis operasi miom
memiliki emosi yang stabil hingga membuat tekanan pada darah.
2. Menopause terlalu cepat
Efek lainna ialah mengalami menopause
yang terlalu cepat. Hal ini juga berkaitan dengan kesuburan juga kerja vagina
yang tidak lagi maksimal. Sehingga dapat juga menimbulkan penurunan terhadap
gairah bercinta.
3. Gangguan tiroid
Operasi pada organ vital wanita dapat
mengganggu kerja organ lainnya seperti terjadi gangguan tiroid yang dapat
membuat gangguan pada saat kehamilan dan melahirkan.
4. Gangguan pencernaan
Berikutnya ialah gangguan pada pencernaan.
Efek ini dapat berlangsung sementara atau dalam jangka waktu yang lama.
5. Penuaan dini
Wanita yang melakukan operasi miom dapat
mengalami penuaan dini dikarenakan masa kesuburan yang harus terhenti secara
tiba-tiba. Gangguan pada tulang seperti osteoporosis dapat ikut hinggap
sehingga akan mengganggu masa produktif.
Balik ke awal, apa saja penyebab dari
penyakit miom atau mioma? Pastinya, lebih baik mengenali terlebih dahulu
penyebab yang membuat miom dapat hinggap.
Penyeba-penyebab tersebut di antaranya:
1. Faktor genetik
Faktor genetik adalah penyebab yang
sering terjadi. Rata-rata wanita yang menderita miom sebelumnya memiliki
keturunan yang juga menderita miom. Seperti ibu dan anak, atau kakak dan adik.
Penyebab yang satu ini memang sulit dihindari.
2. Hormon estrogen yang berlebih
Penyebab berikutnya ialah hormon
estrogen yang berlebih. Hormon ini merupakan hormon kesuburan yang ada dalam
tubuh wanita. Hormon estrogen meningkat pada masa menstruasi. Hormon ini
membuat sel-sel miom tikut muncul dan tumbuh subur pada rahim.
3. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan juga
dapat memicu miom tumbuh pada rahim. Sebab wanita yang mengidap obesitas
cenderung mengalami peningkatan hormon estrogen. Menjaga kesimbangan berat
badan menjadi salah satu kunci dari kondisi tubuh yang sehat dan menghindari
banyak penyakit yang dapat datang dikarenakan kelebihan berat pada badan.
4. Pola hidup yang tidak sehat
Penyebab terakhir adalah pola hidup yang
tidak sehat. Wanita yang menjalani pola hidup tidak sehat memiliki resiko
terkena miom. Pola hidup yang tidak sehat berupa jam istirahat yang tidak
seimbang, asupan yang salah, tidak melakukan olahraga, serta mengkonsumsi
alkohol dan rokok.
Cobalah hindari penyebab-penyebab miom
di atas agar tidak menderita miom atau juga harus menjalani efek operasi miom yang malah akan
mengganggu aktivitas. Mulailah dari yang sederhana dan mudah seperti menerapkan
pola hidup sehat secara rutin dan teratur.
Jangan lupa untuk mengingat poin
pertama yaitu penyakit miom dapat menjadi penyakit turun-temurun (faktor
genetik). Jangan sampai keturunan Anda harus mengalami hal yang sama. Lakukan
pemeriksaan sedini mungkin untuk mengetahui pertubuhan miom pada rahim dan
tidak mengalami keterlambatan tindakan.
Jadi, apakah miom berbahaya dan bagaimana kesimpulannya? Kesimpulannya,
cobalah untuk lebih peka dan jangan menganggap sepele gangguan yang terjadi
saat masa menstruasi sejak dini. Bila mengalami gejala di awal di atas, lakukan
pemeriksaan. Dan bila mengalami gejala miom telah masuk pada tingkatan lebih
lanjut, segeralah minta tindakan pada dokter agar tidak usah menjalani prosedur
operasi yang dapat memberi efek cukup buruk pada seorang wanita.
Semoga ulasan
atau artikel mengenai penyakit miom di atas dapat bermanfaat dan dapat menambah
informasi khususnya bagi para wnita yang mudah terserang penyakit tersebut.
(terima kasih kepada www.smartdetoxguru.com yang telah membagi tips seputar miom ini untuk di sharing)