Friday, November 18, 2016

Gejala Miom Mulai Membesar, Apakah Miom Berbahaya?



Wanita dan penyakit seputar rahim memang tidak dapat dipisahkan. Walau sering dikesampingkan, berbagai penyakit yang berhubungan dengan rahim sering hinggap dan menimbulkan gangguan pada kesuburan serta gangguan kesehatan pada wanita tersebut. Salah satunya ialah Miom atau Mioma.  

Menurut artikel yang dimuat di http://www.smartdetoxguru.com/miom/mari-mengenal-kista-dan-miom-serta-perbedaannya Miom adalah penyakit yang berupa bertumbuhan sel dimana menimbulkan benjolan di sekitar rahim. Penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit lain seperti tumor jinak. Umumnya sekitar tujuh puluh lima persen wanita di dunia pernah mengalami atau mengidap Miom. 

Namun sebagian tidak menyadari dan penyakit tersebut hilang seiring jalannya waktu. Rata-rata penderita miom baru menyadari terkena penyakit ini di usia di atas 30 tahun. Padahal gejalanya sudah dapat dirasakan sejak remaja.

Terkadang ada banyak orangtua yang menyepelekan ketika anak mengalami gangguan ketika masa menstruasi saat usia remaja. Menganggap gangguan itu merupakan gangguan yang wajar dan dapat mereda atau menghilang dengan sendirinya. 

Seiring waktu gangguan tersebut memang dapat mereda dan menghilang dengan sendirinya tetapi seiring waktu juga gangguan tersebut dapat datang kembali. Wanita yang masuk dalam masa subur harus berhati-hati dan mulai mengatur gaya hidup yang sehat.

Tepatnya ketika sudah mulai mengalami menstruasi. Ya, wanita memiliki banyak resiko ketika telah masuk pada masa subur dan harus menjalani masa mestrasi secara rutin. Rahim pada wanita menjadi lebih sensitif dan rentan.Gaya hidup mempengaruhi kesehatan organ tersebut. 

Penyebab dari penyakit miom sangatlah banyak tetapi para dokter tidak dapat memastikan apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama sel miom dapat tumbuh di rahim. Sebelum membicarakan penyebab, mari kenali dulu gejala penyakit ini. Apa saja yang merupakan gejala miom pada wanita atau tanda ketika seorang wanita terkena miom?

Gejala miom pada wanita meliputi:

1. Sering merasa nyeri ketika masa menstruasi

Nyeri ketika menstruasi memang wajar. Sebab pada saat itu sedang terjadi pengikisan lapisan darah yang menggumpal di dinding rahim. Namun pada kasus miom, rasa nyeri tersebut dapat berubah dan terasa berlebihan sampai mengganggu aktivitas. 

Biasanya penderita akan sulit bergerak dan berdiri atau bahkan sampai mengalami tidak sadar diri atau pingsan. Hal ini bukan hanya terjadi sekali tetapi juga dapat terjadi berulang-ulang.

2. Merasa tidak nyaman saat bercinta atau berhubungan seks

Merasa sakit ketika berhubungan seks juga merupakan hal yang wajar tetapi dapat menjadi tidak wajar ketika rasa sakit tersebut terasa berbeda. Gejala berikutnya ialah merasa tidak nyaman atau bahkan sakit ketika berhubungan seks bersama pasangan.  

Miom adalah penyakit yang berada di sekitar rahim dan letaknya tidak dapat ditentukan sehingga dapat menimbulkan rasa tidak enak ketika melakukan hubungan seks.



3. Mudah buang air kecil

Sebagian besar wanita yang mengidap miom akan mudah atau sering merasa ingin buang air kecil. Bisa satu jam sekali atau dua jam sekali. Hal ini dapat diperhitungkan dengan keseimbangan cairan yang masuk. Meski hanya minum atau mengkonsumsi cairan sedikit, rasa ingin buang air kecil tetap tinggi.

Biasanya ketiga gejala di atas tidak terlalu dipikirkan oleh para wanita karena gejala berbentuk hal yang wajar dan bukan merupakan sesuatu yang aneh. Apa lagi penyakit ini memang tergolong penyakit yang baru akan terasa ketika sudah mencapai tahap berbahaya. Tetapi bila Anda memang mengalami ketiga gejala di atas atau merasa ada yang tidak wajar pada rahim, lebih baik segera periksa ke dokter. 

Miom merupakan penyakit yang dapat menghilang dengan sendirinya seiring waktu khususnya ketika wanita memasuki masa menopouse. Ada banyak wanita yang mengalami miom dan tanpa harus menjalani pengobatan, miom tersebut menghilang.Walau dapat mengecil atau menghilang dengan sendirinya, ada saatnya penderita miom harus mengikuti pengobatan khusus ketika miom membesar dan mengancam kesehatan. 

Atau bisa dikatakan sudah masuk pada batas upnormal. Selain melalui pemeriksaan, gejala miom membesar dapat dirasakan sedini mungkin bila Anda peka dan mau mengetahuinya. Gejala tersebut perupa:

1. Mengalami pendarahan

Penderita miom yang mengalami pendarahan seperti menstruasi yang tidak wajar, terjadi hampir setiap hari atau dalam satu bulan lebih daru dua kali, lebih baik cepat memeriksakan diri ke dokter. Sebab hal tersebut menjadi gejala yang memungkinkan miom telah tumbuh menjadi tumor jinak.

2. Merasakan rasa nyeri yang hebat

Berikutnya ialah rasa nyeri yang tidak dapat ditahan lagi. Gejala ini menggambarkan bahwa miom pada rahim menjadi aktif. Langsunglah pergi ke dokter untuk mendapat penanganan khusus.

3. Konstipasi yang parah

Miom membesar dapat memberi gejala berupa konstipasi yang parah dan tidak wajar. Konstipasi adalah sulitnya buang air besar sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

4. Sulit Memiliki anak

Gejala miom membesar keempat adalah sulitnya memiliki anak. Adalah hal yang rasanya biasa ketika sebuah pasangan merasa sulit memiliki anak. Ada banyak penyebab sulit memiliki anak dan salah satunya ialah mengidap miom.

5. Mengalami keguguran

Setelah merasa sulit memiliki anak, dan akhirnya memiliki anak namun mengalami keguguran, sangat memungkinkan miom memang membesar. Peristiwa keguguran merupakan gejalan dari miom yang membesar. Rahim pada penderita miom tidak bekerja secara sempurna sehingga tidak siap untuk proses kehamilan dan membuat penderita mengalami keguguran.

Lalu apakah miom berbahaya serta wajib ditangani oleh dokter ahli? Mengenai bahaya miom atau tidak sebenarnya tergantung dari jenis dan tingkatan miom itu sendiri. Ada tiga jenis miom yang dapat tumbuh pada rahim yaitu Fibroid Intramural, Fibroid Subserous, dan Fibroid Submucous. 

Masing-masing jenis memiliki tempat tumbuh yang berbeda misalnya pada dinding atau otot. Untuk mengetahuinya, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter dan melalui pemeriksaan USG untuk melihat di mana letak miom tersebut dan berjenis apa. Miom yang dinilai berbahaya dan harus ditangani ialah miom yang sudah membesar. 

Miom yang membesar dan menimbulkan gangguan sangat disarankan untuk diobati. Pengobatan pada penyakit ini juga berbeda-beda. Tergantung pada tingkatan serta gejala yang dialami penderita.

Penderita yang mengalami gejalan nyeri dan pertumbuhan miom pada rahim diperkirakan dapat menyusut akan diberi obat-obatan yang membantu untuk menghilangkan rasa nyeri juga menyusutkan atau menghilangkan miom. 

Namun untuk penderita yang mengalami gejala parah, dokter biasanya menyarankan penderita untuk melakukan operasi. Operasi pada miom berupa pengikisan miom atau pengangkatan miom. Efek operasi miom berbeda-beda. Ada operasi yang mengharuskan penderita benar-benar harus kehilangan rahimnya bila miom sudah termasuk tumor yang berbahaya. Tentunya pengangkatan rahim menjadi jalan terakhir yang ditempuh.

Efek dari operasi miom juga dapat berupa:

1. Gangguan psikologis
Gangguan tersebut dapat berupa depresi dan tekanan darah tinggi. Ada banyak yang berubah ketika seorang wanita harus melakukan operasi miom. Selain sebagai wanita, juga perannya sebagai seorang ibu. Kelelahan dan banyak pikiran membuat wanita yang habis operasi miom memiliki emosi yang stabil hingga membuat tekanan pada darah.

2. Menopause terlalu cepat
Efek lainna ialah mengalami menopause yang terlalu cepat. Hal ini juga berkaitan dengan kesuburan juga kerja vagina yang tidak lagi maksimal. Sehingga dapat juga menimbulkan penurunan terhadap gairah bercinta.

3. Gangguan tiroid
Operasi pada organ vital wanita dapat mengganggu kerja organ lainnya seperti terjadi gangguan tiroid yang dapat membuat gangguan pada saat kehamilan dan melahirkan.

4. Gangguan pencernaan
Berikutnya ialah gangguan pada pencernaan. Efek ini dapat berlangsung sementara atau dalam jangka waktu yang lama.

5. Penuaan dini
Wanita yang melakukan operasi miom dapat mengalami penuaan dini dikarenakan masa kesuburan yang harus terhenti secara tiba-tiba. Gangguan pada tulang seperti osteoporosis dapat ikut hinggap sehingga akan mengganggu masa produktif.

Balik ke awal, apa saja penyebab dari penyakit miom atau mioma? Pastinya, lebih baik mengenali terlebih dahulu penyebab yang membuat miom dapat hinggap. 

Penyeba-penyebab tersebut di antaranya:


1. Faktor genetik
Faktor genetik adalah penyebab yang sering terjadi. Rata-rata wanita yang menderita miom sebelumnya memiliki keturunan yang juga menderita miom. Seperti ibu dan anak, atau kakak dan adik. Penyebab yang satu ini memang sulit dihindari.

2. Hormon estrogen yang berlebih
Penyebab berikutnya ialah hormon estrogen yang berlebih. Hormon ini merupakan hormon kesuburan yang ada dalam tubuh wanita. Hormon estrogen meningkat pada masa menstruasi. Hormon ini membuat sel-sel miom tikut muncul dan tumbuh subur pada rahim.

3. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat memicu miom tumbuh pada rahim. Sebab wanita yang mengidap obesitas cenderung mengalami peningkatan hormon estrogen. Menjaga kesimbangan berat badan menjadi salah satu kunci dari kondisi tubuh yang sehat dan menghindari banyak penyakit yang dapat datang dikarenakan kelebihan berat pada badan.

4. Pola hidup yang tidak sehat
Penyebab terakhir adalah pola hidup yang tidak sehat. Wanita yang menjalani pola hidup tidak sehat memiliki resiko terkena miom. Pola hidup yang tidak sehat berupa jam istirahat yang tidak seimbang, asupan yang salah, tidak melakukan olahraga, serta mengkonsumsi alkohol dan rokok.

Cobalah hindari penyebab-penyebab miom di atas agar tidak menderita miom atau juga harus menjalani efek operasi miom yang malah akan mengganggu aktivitas. Mulailah dari yang sederhana dan mudah seperti menerapkan pola hidup sehat secara rutin dan teratur. 

Jangan lupa untuk mengingat poin pertama yaitu penyakit miom dapat menjadi penyakit turun-temurun (faktor genetik). Jangan sampai keturunan Anda harus mengalami hal yang sama. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin untuk mengetahui pertubuhan miom pada rahim dan tidak mengalami keterlambatan tindakan.



Jadi, apakah miom berbahaya dan bagaimana kesimpulannya? Kesimpulannya, cobalah untuk lebih peka dan jangan menganggap sepele gangguan yang terjadi saat masa menstruasi sejak dini. Bila mengalami gejala di awal di atas, lakukan pemeriksaan. Dan bila mengalami gejala miom telah masuk pada tingkatan lebih lanjut, segeralah minta tindakan pada dokter agar tidak usah menjalani prosedur operasi yang dapat memberi efek cukup buruk pada seorang wanita. 

Semoga ulasan atau artikel mengenai penyakit miom di atas dapat bermanfaat dan dapat menambah informasi khususnya bagi para wnita yang mudah terserang penyakit tersebut.

(terima kasih kepada www.smartdetoxguru.com yang telah membagi tips seputar miom ini untuk di sharing)